Kamis, 21 April 2011

Antara Tugas dan Kondisi

Mengapa semakin hari semakin meningkat itensitas kejahatan di Negara ? Berita pencurian atau bahkan perampasan mulai sering terdengar. Perkelahian mabuk mabukan juga akrab ditelinga. Di tahun ini saja kejahatan seksual sudah merambah anak anak setingkat SMP. Belum lagi pornografi di dunia maya yang melibatkan generasi dari Negara.
Aku jadi ingat cerita pengusaha muda sukses di Banjarmasin, yang dulunya atlit. Ketika menjalani training di Jawa justru terjerumus di dunia narkoba. Untungnya cepat bangkit kembali dan meninggalkan dunia hitamnya dan sekarang menjadi pengusaha kuliner yang sukses.
Yang perlu digaris bawahi adalah ketika terjerumus ke dunia hitam karena terkejut dengan perubahan dan fasilitas fasilitas yang ada di kota. Lalu adakah gejala itu juga dialami masyarakat Negara saat ini ? Mereka terkejut dengan tehnologi yang masuk dan dibarengi ‘setan setan’ jaman.
Jawabnya bisa ya bisa tidak, kalau ya bagaimana mungkin ? apakah lemahnya control ? Yang jelas perubahan social ini adalah resiko dari sebuah kemajuan. Pertanyaannya bagaimana meminimalkannya.
Iseng iseng masuk ke kantor aparat sebagai salah satu ornament control social yang ada di Negara, yaitu di Poksek Daha Selatan. Sedikit terkejut melihat kantor yang terlihat sudah mulai kumuh dikelilingi genangan air. Titian kayu yang hampir rapuh menandakan lamanya titian sementara itu menghiasi halaman depan kantor. Sudah dapat dipastikan sang aparat tidak pernah lagi ada upacara, karena halamannya saja penuh dengan genangan air.

Disebelah kanan terdapat perumahan polisi yang juga dikelilingi dengan genangan air, dihubungkan dengan titian titian sementara juga, tentu tidak memenuhi standar kelayakan kehidupan. Bagaimana penghuninya akan bekerja maksimal ? Disebelah kiri tampak gudang berisi kendaraan dan jukung. Melihat barangnya tentu barang sitaan bekas tabrakan atau kejahatan. Kondisinya mulai berkarat menjadi besi tua.
Masuk kedalam terdapat ruangan sempit yang berfungsi sebagai pos penjagaan dan penerimaan tamu, Kapasitas maksimal 4 orang, jadi kalau berususan jangan berombongan. Lebih kedalam ada sel sementara kapasitas sekitar sepuluh orang, yang tentu membuat orang jera bila masuk kedalamnya.
Polsek ini masih menangani dua sector Daha Selatan dan Daha Barat, wah tentu anggotanya banyak. Ternyata secara keseluruhan hanya 19 orang saja. Tak bisa dibayangkan kalau masa ujian seperti sekarang bagaimana membaginya. Kalau sekarang ada 6 SMP sederajat di Daha Selatan dan Daha Barat sudah membutuhkan 12 personil, lha kalau malamnya ada yang piket dua atau tiga tentu habis karena sisanya jaga pos siang. Lalu siapa ya yang jaga bank atau daerah daerah rawan, atau setidaknya patroli.
Yah itulah adanya………mau apalagi ? Trimakasih polisi polisi mudaku, semoga ada mukjizat yang menjadikan anda seperti Briptu Norman, Bravo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar